KB A KB B TK A TK B |
: : : : |
usia 2-3 tahun usia 3-4 tahun usia 4-5 tahun usia 5-6 tahun |
Tingkat pendidikan Kelompok Bermain
dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak berusia 2 sampai 4 tahun,
sedangkan Taman Kanak-kanak untuk anak usia 4-6 tahun.
KB-TK Mary Queen menggunakan kurikulum
Nasional yang diperkaya dan disempurnakan sesuai dengan tingkat
perkembangan anak dan disesuaikan dengan gaya belajar anak (audio,
visual, dan kinestetis).
Kurikulum ini dijabarkan setiap minggunya dalam tema-tema tertentu. Tema ini menjadi dasar pembahasan di setiap mata pelajaran.
Metode belajar mengajar dilakukan dengan
berbagai macam pendekatan agar tercipta diskusi interaktif antara guru
dan siswa, sehingga sejak kecil anak-anak diajarkan untuk berpikir
aktif, interaktif, berani, dan percaya diri.
Pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan mencakup agama, bahasa (Indonesia, Inggris dan Mandarin), membaca-menulis, pengembangan karakter, moral, pengembangan motorik kasar dan halus, komputer dan sains.
Sejak dini anak-anak diajarkan untuk
menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab dalam keseharian mereka
di sekolah sebagai bekal dasar untuk jenjang pendidikan yang lebih
lanjut. Contohnya, anak-anak diajak untuk berani dan bisa melayani diri
sendiri (self help) misalnya: pergi ke toilet sendiri, bisa memakai dan
melepas kaus kaki dan sepatu, makan sendiri serta berhati-hati dan
bertanggung jawab untuk menjaga barang bawaan pribadi mereka.
Peran guru dalam hal ini adalah sebagai
pendamping dalam proses belajar mengajar, mengawasi para murid, dan
membantu mereka bila ada anak yang belum mampu serta memberi kesempatan
agar anak-anak bisa berlatih melayani diri sendiri. Nilai-nilai dan
kebiasaan baik yang ditanamkan di sekolah diharapkan bisa melekat pada
pribadi anak untuk diamalkan di kehidupannya, baik itu di rumah maupun
di lingkungannya. Sebaliknya, kebiasaan positif yang diajarkan di rumah
oleh orang tua juga bisa terus dibawa oleh anak ke sekolah.
Bahasa pengantar yang digunakan dalam proses belajar-mengajar adalah Bahasa Indonesia. Bahasa lain yang diajarkan adalah Bahasa Inggris dan Mandarin yang dipraktekkan melalui percakapan sehari-hari, kosa kata, puisi, serta lagu.
Rasa nyaman dan senang dalam proses belajar
mengajar adalah dua hal selalu dihadirkan. Dengan begitu anak-anak
dapat menyerap ilmu dengan lebih maksimal. Kegiatan belajar mengajar
dilakukan pelbagai cara, seperti tanya jawab, diskusi aktif, melakukan
percobaan sederhana, kunjungan ke lapangan, presentasi, dll. Guru
berperan aktif untuk menyampaikan pelajaran dengan ekspresif sehingga
anak menjadi bersemangat, gembira, dan penuh minat.
Kelas dibangun dan dirancang untuk memenuhi
kenyamanan dalam belajar mengajar. Ruangan kelas luas dan berpendingin
yang mana tiap kelas dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti alat
peraga, buku, dan mainan edukasi untuk mendukung proses belajar
mengajar.
Para pengajar sekolah ini adalah guru-guru
yang berpengalaman, ramah, dan berdedikasi dalam dunia pendidikan. Pada
setiap kelas akan terdapat pengajar dengan sistem perbandingan 1 guru
untuk setiap 5 orang anak (KB) dan 1 guru untuk 10 anak (TK).
Peran orang tua juga sangat penting sebagai
mitra sekolah dalam proses belajar mengajar dan perkembangan anak.
Setiap minggunya guru akan menginformasikan rencana kegiatan dan hasil
belajar anak dalam bentuk buku penghubung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar